Sandwich Generation

Pernah dengar istilah “Sandwich Generation” atau generasi kejepit? Sandwich Generation adalah sebutan untuk generasi berusia 30 – 40 tahunan yang memiliki beban ganda, tak hanya harus membiayai dirinya dan anaknya yang memerlukan biaya hidup tinggi (termasuk biaya pendidikan), juga harus membiayai orang tuanya yang sudah tak berpenghasilan lagi.

Sandwich Generation terjadi karena beberapa hal. Utamanya adalah kurang baiknya perencanaan pensiun pada mayoritas orang tua di Indonesia. Kebanyakan pegawai negeri hanya mengandalkan Taspen, yang ternyata jumlahnya sangat minim untuk membiayai kebutuhan hidup masa tua. Yang bukan pegawai negeri? Hhmm… bisa lebih baik, bisa juga tidak ada dana pensiun sama sekali.

Faktor lainnya adalah kenaikan biaya kesehatan dan biaya pendidikan yang sangat tinggi, sekitar 10-20% per tahun, jauh lebih tinggi daripada tingkat inflasi atau tingkat rata-rata kenaikan gaji di Indonesia. Sehingga perhitungan dana pensiun yang telah disiapkan pun tidak akan cukup untuk meng-cover biaya kesehatan di usia senja yang sudah mulai rentan terhadap penyakit. Sekarang untungnya sudah ada BPJS Kesehatan. Tetapi biaya kesehatan tak berhenti di obat-obatan saja, perlu juga biaya lainnya untuk menunjang gaya hidup sehat.

Demikian pula dengan biaya pendidikan. Program wajib belajar 12 tahun dari Pemerintah statusnya masih nawacita, jadi masih sangat perlu mempersiapkan biaya pendidikan untuk anak.

Jadi apa yang bisa dilakukan Sandwich Generation ini? Tanggung jawab untuk membantu orang tua dan menghidupi keluarga memang tak terhindarkan, bahkan itu perbuatan yang mulia untuk investasi di akhirat nanti. Tapi sebagai manusia yang berakal, tentunya kita wajib berikhtiar demi kehidupan yang lebih baik.

Cara utamanya adalah lakukan perencanaan keuangan dengan benar. Kita harus pandai memperhitungkan kemampuan keuangan saat ini dan memprediksi kebutuhan masa depan. Mulailah dengan 5 hal ini:

  1. Atur cash flow dengan membuat anggaran belanja bulanan dan disiplin menjalankan anggaran tsb. Cek bit.ly/anggriani-cashflow
  2. Siapkan dana darurat untuk keluarga. Cek bit.ly/anggriani-danadarurat
  3. Jaga kesehatan dengan baik. Lebih bijak bila kamu juga menyiapkan dana kesehatan pensiun atau asuransi kesehatan yang cukup untuk meng-cover biaya kesehatan di masa tua nanti.
  4. Menabung dana pensiun sejak dini.  Cek bit.ly/anggriani-danapensiun
  5. Siapkan dana pendidikan untuk anak demi membangun generasi yang lebih tangguh di masa depan.

Duh banyak amat ya? Perlahan, lakukanlah satu per satu langkah diatas. Perencanaan keuangan itu bukan proses yang instan, perlu pembelajaran dan penyesuaian. Bila diperlukan seorang Perencana Keuangan dapat membantumu membuat Rencana Keuangan yang doable. Tapi keputusan tetap berada di tanganmu, “Mau jadi Sandwich Generation?”

METTA ANGGRIANI, CFP®

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *